BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Dengan belajar agama Budha kemudian
timbullah dorongan untuk menghayati dan mengamalkan ajaran agama Budha. Sejarah
perkembangan agama budha di dunia ini sangat penting bagi setiap manusia.
Karena minat setiap manusia kurang mengenai sejarah dalam keingintahuan tentang
perkembangan agama Budha di dunia. Agama budha yang secara historis dan
filosofistelah menjadi bagian dari peradaban dunia yang nilai-nilai filsafati,
budaya, politis, dan yang berkaitan dengan perkembangan dunia secara local
maupun global telah mendarah daging menjadi bagian yang tak terpisahkan dari
perubahan dan perkembangan suatu bangsa, khusus di Sri Lanka.
Sejarah
perkembangan agama Buddha di Ceylon dimulai antara abad ke-3 SM sampai abad
ke-10 M. perkembangan agama Budha di Sri Lanka, dibawa oleh bhikkhu Thera
Mahendra dan bhikkhuni Sanghamita atas perintah ayahnya yaitu maharaja Asoka
guna menyeberkan agama Budha. Menurut ahli arkeolog, agama budha bukan hanya
berkembang baik di Sri Lanka tetapi juga di Thailand, dan Burma. Dalam
perkembangan agama buddha banyak negara-negara yang memiliki penduduk mayoritas
beragama Buddha. Perkembangan agama Buddha di Indonesia sekarang ini sudah
menyebar dari sabang sampai merauke.
BAB II
PEMBAHASAN
Sejarah Perkembangan Agama Budha di
Sri Lanka
A. Agama Buddha di Sri Lanka
Perkembangan Agama Buddha ke Sri lanka diawali dengan pemerintahan Raja Asoka di
India pada abad ke 3 SM.
Masuknya Agama Buddha ke Sri Lanka diawali dengan
hubungan persahabatan antara Raja Asoka dengan Raja Devanampiya Tissa.
Secara
resmi masuknya Agama Buddha ke Sri Lanka dimulai dengan
datangnya sekelompok Bhikkhu yang dipimpin oleh Bhikkhu Mahinda yang merupakan
putra Raja Asoka. Ketika ratu Anula dan sejumlah wanita
menginginkan menerima upasampada pabajja, karena pada waktu itu di Ceylon belum
ada bhikkhuni sementara Vinya melarang seorang bhikkhu menasbihkan seorang
bhikkhuni, Sanghamitra (adik perempuan Mahendra) dikirim ke Ceylon oleh ayahnya
raja Asoka.
Ada
dua peristiwa penting yang terjadi di Ceylon yang berkaitan dengan agama Budha,
yakni penanaman cangkokan pohon bodhi dari Bodhi Gaya, dan dipindahkannya relik
gigi Sang Budha dari India ke Ceylon. Dalam kitab Mahavamsa menyebutkan bahwa
suatu stupa agung dibangun pada masa pemerintahan raja Dutthagamanu (101-77
SM). Pemerintahan raja Vattagamani (29-17 SM) pernah terjadi sangha samaya
ke-IVdi Aluvihara, dimanna pada waktu itu berkumpul 500 Bhikkhu arahat yang
hasilnya menuliskan kitab suci Tipitaka di atas daun lontar.
Sejarah agama Budha di Ceylon kita pada
waktu sekarang mengetahui bahwa kitab-kitab agama Budha di Ceylon berasal dari india. Ceylon bukan
bersikap pasif sebagai penerima agama Budha, melainkan juga aktif dengan
menyumbang perkembangan agama Budha melalui kitab-kitab atthakatha (komentar).
Kitab-kitab atthakatha yang ditulis dalam bahasa Sinhala itu mempunyai nilai
sangat penting. Hal ini terlihat dari banyaknya bhikhu dari daratan India ke
Ceylon pada abad awal masehi untuk mempelajarinya.
Meskipun kitab-kitab komentar ditulisbdalam
bahasa Sinhala, namun bahasa Pali tetap merupakan bahasa agama Budha di Ceylon.
Pada abad ke-5 tersebut, dimana Budhaghosa ditahbiskan sebagai bhikkhu di Both
Gaya oleh Mahasthavira Revata tetap berpegang teguh pada bahasa Pali.
B.
Sumber-Sumber
Sejarah
Sumber-sumber pokok sejarah agama Budha
di Ceylon terdiri dari:
a. Kitab-kitab
agama
b. Maklumat
raja Asoka
c. Inskripsi
dari Ceylon
d. Kitab-kitab
pali
e. Kitab-kitab
komentar pali
f. Cerita-cerita
rakyat
g. Mahabodhi
Vamsa, Dathavamsa, Nikayasangraha, Pujavaliya.
C.
Keadaan
Social Budaya Sebelum Kedatangan Agama Buddha
Umumnya perukiman penduKduk di Sri lanka sebelum
kedatangan agama buddha adalah di kampung, mata pencaharian penduduk adalah
pertanian tetapi selain pertanian perindustrian di Sri Lanka juga berkembang.
Kitab suci Tripitaka di tulis di Sri Lanka. Dari Ceylonlah agama
Buddha aliran Theravada mulai menyebar ke Asia Tenggara. Dalam sejarah agama
Buddha di Ceylon, aliran Theravada sampai tiga kali harus diperbaharui
dikarenakan adanya desakan dari agama Hindu dan aliran Mantrayana, yaitu pada
abad ke-11; abad ke-15;dan pada abad ke-18.
Pada masa pemerintahan Raja Tissa,
Vihāra Mahāvihāra dibangun sebagai lembaga dan pusat ajaran Buddha Theravāda.
Setelah Raja Tissa wafat (207 SM), Ceylon dikuasai dan diperintah oleh bangsa
Tamil sampai munculnya keturunan Raja Tissa, Dutthagāmaṇī (101-77 SM), berhasil menumbangkan
kekuasaan Raja Elara dari Tamil. Sejak itu hingga sekarang, sebagai bangsa
Tamil, di Ceylon terjadi persaingan antara ajaran Buddha dan
nasionalisme Sinhala.
Pada masa pemerintahan Raja Kittisiri Rajaseha (1747-1781), peraturan tentang
ajaran, kepercayaan dan aliran (sekte) diperbaharui kembali oleh bhikkhu
yang diundang dari Thailand. Kedatangan bhikkhu Myanmar dan Thailand
yang berperan dalam pembaharuan ajaran Buddha telah mendorong sangha
terkelompok-kelompok di Ceylon. Meskipun sangha tetap berpegang pada Tipitaka
yang sama, namun masing-masing berbeda dalam menafsirkan dan melaksanakan Vinaya.
Aliran-aliran
agama Buddha di Ceylon dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu :
1. Siam Nikaya berdiri abad 18, merupakan kelompok konsevatif yang kebanyakan anggotanya berasal dari kalangan bangsawan.
2. Amarapura berdiri abad 19, anggotanya berasal dari berbagai kalangan masyarakat.
3. Ramanna, yang merupakan pecahan dari kelompok Siam Nikaya.
1. Siam Nikaya berdiri abad 18, merupakan kelompok konsevatif yang kebanyakan anggotanya berasal dari kalangan bangsawan.
2. Amarapura berdiri abad 19, anggotanya berasal dari berbagai kalangan masyarakat.
3. Ramanna, yang merupakan pecahan dari kelompok Siam Nikaya.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Perkembangan
agama Buddha tidak bisa lepas dari usaha-usaha Dharmaduta-Dharmaduta yang
berjuang keras dalam mengembangkan agama Buddha. Raja Asoka termasuk salah satu
raja yang aktif dalam mengembangkan agama Buddha dengan mengirimkan
Dharmadutanya ke berbagai penjuru dunia. Dalam perkembangannya agama Buddha
menjumpai tidak sedikit halangan termasuk dari berbagai agama bahkan dari
aliran-aliran agama Buddha sendiri demi untuk kepentingan mereka pribadi.
Agama
Buddha mengalami kemunduran di India yang merupakan tempat lahirnya Agama
Buddha, dikarenakan mulai kembalinya pengaruh dari agama Brahma dan terpecahnya
agama Buddha menjadi beberapa aliran atau sekte yang saling mempertahankan
pendapatnya dan kitab yang digunakannya.
DAFTAR PUSTAKA
LEBIH BAGUS LAGI YEA..
BalasHapussumber yeee kurang sis
BalasHapussumber yeee kurang sis
BalasHapusPlaytech Casino Review 2021 | Honest Review by Casino Sites
BalasHapusPlaytech is 블랙 잭 전략 a relatively new 토토 커뮤니티 provider of casino 바카라 게임 software for casino players and it 파라오 사이트 offers 바카라 총판 양방 top-notch gaming content such as slots, table games and live casino